JAKARTA – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menyampaikan keyakinannya bahwa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama dalam meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) negara.
Menurut Mendes Yandri, sekitar 91 persen dari total wilayah Indonesia terdiri dari desa. Hal ini menjadikan pemberdayaan masyarakat desa sangat krusial dalam upaya mencerdaskan warga serta melibatkan mereka dalam proses pembangunan di desa.
“Jika desa berkembang, otomatis GDP kita juga akan meningkat. Intinya adalah pemberdayaan, kita harus mencerdaskan masyarakat desa,” ungkap Yandri saat audiensi dengan Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro, di kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Pada triwulan III 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menteri Yandri optimis angka ini akan terus meningkat pesat dan mencapai target Presiden Prabowo Subianto yang sebesar 8 persen, asalkan masyarakat terus didorong untuk mengembangkan potensi desa mereka.
Salah satu fokus utama adalah menggali potensi unggulan setiap desa yang bisa dimanfaatkan untuk hilirisasi produk, sehingga meningkatkan nilai jual dan mendukung program makan bergizi gratis. Kolaborasi antara berbagai pihak pun dilakukan agar setiap desa memiliki produk unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan program tersebut.
“Saya sudah berbicara dengan Pak Kapolri, Panglima TNI, dan Menteri Pertanian untuk membentuk desa tematik, seperti desa melon, desa cabe, desa nila, dan desa lele. Tujuannya untuk mendukung program makan siang bergizi gratis, serta menjaga kestabilan harga,” tambah Mendes Yandri.
Siti Zuhro, Peneliti Ahli Utama BRIN, memberikan dukungan terhadap pentingnya pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa, karena hal ini akan memberikan dampak jangka panjang yang berkelanjutan dan memperkuat kemandirian desa.
“Itu benar Pak Menteri, pemberdayaan itu sangat penting. Masyarakat desa harus cerdas dan mandiri, agar mereka dihormati dan dapat berkontribusi dalam membangun peradaban. Pikiran bahwa desa itu kumuh, miskin, dan tertinggal harus dihapuskan,” ujar Siti Zuhro.
Untuk merealisasikan visi besar Presiden Prabowo Subianto, Kemendes PDTT dan BRIN akan melakukan kolaborasi lebih lanjut, dengan turun langsung ke desa-desa untuk melihat kondisi dan potensi yang dapat dikembangkan.
Dalam pertemuan tersebut, Mendes Yandri didampingi oleh Sekjen Kemendes PDTT, Taufik Madjid, dan Staf Khusus, Fahad Attamimi. Selain itu, turut hadir Peneliti Ahli Madya BRIN Nyimas Latifah Letty Aziz, Penyelia APBN Eko Heryati Sutaningtyas, Kaprodi Informatika Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Dadan Sukma, dan Kadiv SDI UICI Dhita Virgian.