Bandar Lampung – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengungkapkan bahwa ia telah menandatangani Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2025, yang mengalokasikan setidaknya 20 persen Dana Desa untuk ketahanan pangan. Alokasi tersebut dapat lebih besar jika desa memiliki potensi pertanian yang mendukung.
“Alokasi ini minimal 20 persen dari Dana Desa untuk ketahanan pangan. Namun, angka ini bisa lebih besar jika desa tersebut memiliki potensi pertanian,” ujar Mendes Yandri dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan yang digelar di Mahan Agung, Bandar Lampung, pada Sabtu (28/12/2024).
Dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Mendes Yandri menambahkan bahwa peraturan ini akan dijabarkan lebih lanjut dalam Petunjuk Teknis. “Kami akan mengadakan Rapat Paripurna lengkap untuk menyusun modul desa tematik, seperti Desa Padi, Desa Cabe, Desa Melon, Desa Jagung, dan lainnya,” jelasnya.
Sebagai bagian dari langkah konkret, Mendes Yandri berencana berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menyosialisasikan modul desa tematik kepada kepala daerah dan kepala desa. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alokasi Dana Desa sebesar 20 persen untuk ketahanan pangan dapat diterima langsung oleh masyarakat desa.
Selain itu, Mendes Yandri menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Kejaksaan Agung dalam program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa) untuk memastikan penyaluran Dana Desa berjalan tepat sasaran.
“Melalui kerjasama ini, Dana Desa juga dapat dikelola oleh BUMDes, yang kemudian dapat mengembangkan modal dan berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan di desa,” ujar Mendes Yandri.
Mendes Yandri optimis bahwa jika seluruh desa fokus pada ketahanan pangan melalui konsep desa tematik, swasembada pangan dapat tercapai sesuai target pada tahun 2027.
Mendes Yandri juga mengundang Menko Pangan Zulkifli Hasan untuk hadir dalam acara Kick Off Desa Tematik di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang akan digelar bersama Mabes Polri dan Kementerian Pertanian. “Acara ini juga akan menjadi momen peluncuran Festival Bangun Desa se-Indonesia yang puncak pelaksanaannya akan diadakan pada Agustus 2025,” tambahnya.
Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Rakor ini membahas percepatan swasembada pangan yang semula ditargetkan pada 2029, namun dipercepat menjadi 2027. “Kami telah memutuskan bahwa mulai 2025, Indonesia tidak akan lagi mengimpor beras, garam, jagung, dan gula untuk konsumsi,” ujar Zulhas.
Untuk mendukung target tersebut, Zulkifli Hasan menambahkan, pemerintah akan mengoptimalkan fasilitas penunjang, termasuk membangun irigasi untuk dua juta hektar lahan tadah hujan.
Turut hadir dalam rakor tersebut Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Samsul Widodo, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Wakil Mendagri Bima Arya, serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan.