Jakarta – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak Bank Dunia untuk mendukung suksesnya program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan mengatasi masalah kelaparan dan kemiskinan di Indonesia, terutama di desa-desa tertinggal.
Yandri menyampaikan bahwa desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung keberhasilan program ini, terutama dalam penyediaan bahan pangan bergizi yang dapat dimanfaatkan untuk makan siang gratis. “Bahan baku makan siang bergizi itu berasal dari desa, sehingga tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal dan menekan angka urbanisasi,” ujar Yandri, dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mendes Yandri saat menerima kunjungan delegasi Bank Dunia yang dipimpin oleh Direktur Regional Planet World Bank untuk Asia Pasifik Timur, Anna Wellenstein, di Kantor Kemendes PDT, Jakarta, Kamis (21/11).
Selain mendukung program Makan Bergizi Gratis, Yandri juga mengajak Bank Dunia untuk turut mendukung program-program strategis lainnya yang diusung oleh Presiden Prabowo, seperti swasembada pangan, swasembada energi dan air, serta hilirisasi industri.
Yandri berharap Bank Dunia dapat berperan dalam membantu peningkatan status desa-desa tertinggal di Indonesia, sehingga dapat menjadi desa yang maju, mandiri, dan berkembang. “Kami ingin membantu mengangkat status desa tertinggal menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan berkembang,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Regional Planet World Bank untuk Asia Pasifik Timur, Anna Wellenstein, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh program-program prioritas Presiden Prabowo, termasuk program swasembada pangan, swasembada energi, makan bergizi gratis, dan hilirisasi.
Program Makan Bergizi Gratis direncanakan untuk menyasar sekitar 82,9 juta jiwa di Indonesia. Badan Gizi Nasional telah menunjuk BUMDes dan koperasi sebagai pemasok bahan pangan untuk program ini. Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, akan dibentuk Satuan Pelayanan Gizi (SP) yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan dengan rasio satu SP melayani 3.000 jiwa. SP ini akan melayani berbagai kelompok masyarakat, termasuk anak-anak dari PAUD hingga SMA, ibu hamil dan menyusui, serta balita.
Program ini juga diperkenalkan oleh Presiden Prabowo pada sesi pertama KTT G20 di Brasil, yang diselenggarakan pada Senin (18/11) waktu setempat. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa masalah kelaparan dan kemiskinan masih menjadi tantangan besar di Indonesia, dengan 25 persen anak-anak Indonesia mengalami kelaparan setiap hari.
“Dalam kehidupan sehari-hari, kami masih menghadapi banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, program Makan Bergizi Gratis menjadi bagian penting dalam upaya kami untuk mengatasi masalah ini,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya sektor pendidikan dalam menuntaskan kemiskinan, dengan memberikan anggaran besar untuk pendidikan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan jangka panjang.
