Jakarta, 11 Februari 2025 – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu, untuk berkontribusi dalam pembangunan desa melalui sektor agrobisnis dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan sivitas akademika di Balai Makarti Kalibata, Jakarta Selatan.
Dalam paparannya, Yandri menekankan tiga strategi utama pengembangan desa:
- Dukungan Program Nasional melalui Asta Cita Keenam Presiden Prabowo Subianto yang memprioritaskan pemerataan ekonomi berbasis desa.
- Optimalisasi BUMDes sebagai penggerak Program Makan Siang Bergizi Gratis dan pengelola komoditas strategis seperti ayam petelur, cabai, dan ikan.
- Kolaborasi Multisektor antara akademisi, kepala desa, perbankan, dan korporasi.
“Tercatat 1.200 BUMDes berhasil mencapai omzet di atas Rp1 miliar per tahun. Sektor pertanian desa menyumbang 40% kebutuhan pangan nasional, ini peluang nyata bagi lulusan muda,” ujar Yandri.
Fakta Kunci:
- Anggaran ketahanan pangan desa meningkat 300% sejak 2023
- 72% BUMDes sukses mengembangkan usaha produktif di bidang pangan
- Skema pendanaan desa 2025 akan difokuskan pada penguatan SDM milenial
Wakil Mendes PDT Ariza Patria menambahkan, “Pembangunan desa bukan sekadar infrastruktur, tapi juga menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan.” Pertemuan ini juga dihadiri Sekjen Kemendes PDT Taufik Madjid dan perwakilan kementerian terkait.
